Breaking News
Dukung Prestasi dan Sportivitas, Pemko Padang Gelar Turnamen Billiard Piala Wali Kota 2025 | Kades Zulfahrianto Sukses Gelar Gerak Jalan Santai HUT RI ke-80, Ribuan Warga Sontang Antusias | Bupati Anton Sambut Kajari Baru dengan Hangat, Awal Sinergi Membangun Daerah | Dalam Rangka  Menyambut HUT RI ribuan Pelajar Tampilkan berbagai macam pertunjukan dan Baju Adat | Pemkab Siak Gelar Ramah Tamah Bersama LVRI, Angkatan 45 PEPABRI Wredatama dan Warakawuri | Peduli Sesama Lapas Muara Enim Gelar Donor Darah

Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Saat Menghadiri Diskusi Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan
Jumat 07 Februari 2020, 15:27 WIB
Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Saat Menghadiri Diskusi Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan
SiagaOnline.com, JAKARTA - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Kamis (06/02/2020).

Di sela-sela rapat, pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari fraksi Golkar, Dedi Mulyadi sempat menyinggung kelebihan dan kelemahan Susi Pudjiastuti saat memimpin KKP.

Meski tak secara gamblang menyebut nama Susi Pudjiastuti, dia mengatakan KKP pada saat itu lemah dalam hal administrasi dan pengelolaan kepegawaian. Sebab menterinya tak pernah bergelut di dunia administrasi, dikupas dari media KOMPAS.com.

"Boleh saya kritik, titik lemahnya cuma satu pada zaman itu, aspek administrasi dan pengelolaan kepegawaian. Karena memang latar belakang yang menurut saya latar belakang yang tidak pernah bergelut pada urusan administrasi," ujar Dedi saat itu di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (06/02/2020).

Kendati demikian, Dedi mengapresiasi keberanian Susi kepada kapal-kapal pencuri ikan pada masa dia memimpin. Kewibawaannya soal penenggelaman kapal membuat efek takut bagi para pencuri ikan.

Tapi urusan keberanian, patut kita apresiasi. Kenapa asing waktu itu agak takut terhadap Indonesia? Karena dengar kalau masuk situ melanggar, ditenggelamkan. Itu membangun branding yang luar biasa, sehingga wibawanya kuat," ungkap Dedi.

Dia berharap, unsur administrasi dan kewibawaan bisa menyatu dan digarap dengan baik oleh Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2024 Edhy Prabowo.

Mengingat, salah satu program prioritas Edhy Prabowo adalah mempercepat proses perizinan kapal dari yang semula memakan waktu 8-10 bulan bahkan 1 tahun, menjadi hanya 1 jam.

"Sehingga ke depan dua-duanya di-double-kan. Satu branding dan keberaniannya kuat, yang kedua adminstrasinya baik. Itu sudah (bisa membuat) Indonesia jadi raksasa perikanan," pungkasnya.


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto? Silakan SMS/WatsApp ke: 0852-6599-9456 Via E-mail: [email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)
Komentar Anda
Loading...

Copyright © 2023 Siagaonline.com - All Rights Reserved
Scroll to top